Posted inInvestasi Saham

7 Tips Membeli Saham Untuk Pemula, Panduan Langkah Awal

7 Tips Membeli Saham Untuk Pemula, Panduan Langkah Awal

Tips Membeli Saham – Saham adalah tanda kepemilikan terhadap perusahaan atau modal investasi. Setelah memiliki saham, Anda bisa mendapatkan keuntungan saat harga saham naik dan menerima dividen saat perusahaan membagi laba. Investasi saham membantu meningkatkan nilai uang Anda dan mengalahkan inflasi dari waktu ke waktu.

Sekarang, saham menjadi salah satu opsi investasi yang menarik dan diminati banyak orang karena dianggap menguntungkan di masa mendatang. Namun, sebagian orang mungkin masih belum familiar dengan cara membeli dan memilih saham sehingga ragu untuk memulainya.

Dengan kemajuan teknologi, proses pembelian saham bagi investor pemula menjadi lebih sederhana dan mudah. Tidak ada persyaratan khusus, siapapun bisa berinvestasi di pasar modal hanya dengan menggunakan KTP. Meskipun demikian, penting bagi calon investor untuk tetap memperhatikan keamanan berinvestasi untuk menghindari risiko seperti penipuan. Berikut adalah tujuh tips membeli saham secara aman bagi investor pemula.

Tips Membeli Saham

1. Pilih Perusahaan Pialang Saham

Pilih Perusahaan Pialang Saham
Pilih Perusahaan Pialang Saham

Langkah pertama adalah memilih perusahaan pialang saham. Perusahaan pialang saham berfungsi sebagai perantara dalam transaksi jual-beli saham dan membantu proses pembukaan rekening di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan transaksi saham. Pastikan untuk memilih perusahaan pialang saham yang terdaftar dan sah menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah menemukan pialang saham yang sesuai, Anda akan diminta untuk menjadi nasabah perusahaan tersebut.

Baca Juga  Reksa Dana: Uang Yang Dikelola Manajer Investasi

2. Buka Rekening Dana Investor

Langkah berikutnya adalah membuka rekening dana investor (RDI). RDI diperlukan oleh semua investor untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal. RDI juga dikenal sebagai rekening dana investasi karena digunakan untuk transaksi penjualan dan pembelian efek seperti saham, reksa dana, obligasi, dan lainnya.

Proses pembukaan RDI relatif mudah. Anda perlu menyiapkan dokumen seperti KTP dan NPWP (bagi WNI) atau paspor (bagi WNA), fotokopi bagian depan buku tabungan, serta dua lembar meterai. Kemudian, lengkapi formulir yang diperlukan sebelum melakukan deposit awal pada RDI. Besaran deposit awal biasanya berkisar antara Rp 100 ribu hingga 3 juta.

Penting untuk dicatat bahwa untuk melakukan pembelian saham secara daring, Anda perlu menggunakan aplikasi yang disediakan oleh perusahaan pialang saham. Aplikasi tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk memantau pergerakan saham dan portofolio investor. Selain itu, Anda dapat membeli saham secara daring melalui aplikasi investasi seperti Bibit, Bions, atau Ajaib.

3. Analisis Saham yang Akan Dibeli

Analisis Saham yang Akan Dibeli
Analisis Saham yang Akan Dibeli

Terdapat 853 perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada publik di pasar modal, contohnya Bank BCA (BBCA) atau Gojek Tokopedia (GOTO). Langkah awal yang harus dilakukan oleh investor pemula adalah menganalisis perusahaan yang akan diinvestasikan. Pastikan untuk memeriksa laporan keuangan dan prospektus perusahaan tersebut.

Lakukan penelitian tentang kinerja perusahaan tersebut selama tiga bulan terakhir melalui situs web resmi mereka atau situs web BEI. Manajemen perusahaan yang terdaftar di bursa efek diwajibkan untuk menjelaskan kinerja bisnis mereka. Cari perusahaan yang memiliki kinerja stabil dan secara konsisten menghasilkan laba bersih.

4. Tentukan Jumlah Saham yang Akan Dibeli

Langkah selanjutnya dalam investasi saham bagi investor pemula adalah menentukan jumlah saham yang akan dibeli. Anda tidak perlu memulai dengan investasi besar. Namun, dalam transaksi saham, Anda tidak diperkenankan untuk membeli hanya satu lembar.

Baca Juga  Apa Itu Mata Uang Kripto dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Harap dicatat bahwa jumlah transaksi saham minimal adalah 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Aturan ini mengikuti peraturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yang merupakan badan pengatur pasar modal di Indonesia. Oleh karena itu, pembelian saham minimal adalah 1 lot atau 100 lembar saham per transaksi.

5. Ikuti Perkembangan Pasar Saham

Sebagai seorang investor pemula, penting untuk mengikuti perkembangan pasar saham. Anda dapat memantau informasi tersebut melalui media sosial atau sumber berita ekonomi dan bisnis untuk memahami dinamika pasar. Harga saham di bursa cenderung fluktuatif, sehingga penting untuk selalu memperbarui informasi secara berkala guna mendapatkan data yang akurat. Memantau pergerakan saham juga membantu Anda dalam mengelola risiko investasi.

6. Pilih Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham

Setelah membuka RDI, langkah selanjutnya adalah melakukan perdagangan saham. Sebelum membeli saham, ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang proses ini. Hindari membeli saham dengan dana yang akan Anda perlukan dalam lima tahun ke depan, mengingat fluktuasi harga saham di pasar modal. Nilai saham yang dibeli mungkin mengalami penurunan dalam jangka waktu yang lama sebelum akhirnya naik. Oleh karena itu, strategi yang baik diperlukan agar saham yang dibeli dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

7. Pahami Kapan Waktu yang Tepat untuk Menjual Saham

Investasi tidak berakhir setelah Anda membeli saham. Ketika tiba saatnya untuk menjual, penting untuk memilih waktu yang tepat. Saat yang ideal untuk menjual saham adalah ketika Anda membutuhkan dana tersebut. Investor jangka panjang perlu memiliki strategi yang terfokus pada tujuan keuangan mereka. Ini berarti Anda harus memiliki rencana untuk mulai menggunakan investasi dan mencairkan dana yang telah terakumulasi pada waktu yang sesuai. Perlu diingat bahwa pajak akan dikenakan pada saat menjual maupun membeli saham, tanpa memandang apakah harga saham tersebut naik atau turun.

Baca Juga  Update Berita! BEI Proyeksikan 101 Emiten Baru di 2023, 11 Perusahaan Dengan Aset Besar Masih Menunggu